"Pertempuran terakhir yang terdahsyat
Narnia...
di mana kebohongan melahirkan ketakutan...
di mana kesetiaan diuji...
di mana semua harapan seolah sirna."
Pada hari-hari
terakhir Narnia, tanah itu menghadapi tantangan terbesarnya---bukan dari
kekuatan asing di luar melainkan musuh dari dalam. Kebohongan dan pengkhianatan
menancapkan kuku, dan hanya sang raja serta sekelompok kecil pengikut setia
yang bisa mencegah kehancuran semua yang mereka sayangi dalam kisah terakhir
The Chronicles of Narnia.
"Pertempuran Terakhir" (The Last Battle) adalah buku ketujuh
dan yang terakhir dari novel "The Chronicles of Narnia", karya C. S.
Lewis. Atas karya ini, C. S. Lewis mendapat penghargaan Carnegie Medal pada
tahun 1956.
Di dalam buku ini C. S. Lewis membawa cerita “The Chronicles
of Narnia” sampai pada akhirnya. Buku ini bercerita tentang akhir zaman dari
Narnia dan menyimpulkan cerita-cerita sebelumnya dengan pengalaman anak-anak
manusia di Narnia dan di bumi.
Ringkasan Cerita
Cerita dimulai
dengan kekuasaan raja terakhir negeri Narnia , Raja Tirian. Narnia sudah
mengalami masa damai dan sejahtera yang cukup panjang, berlangsung dari
kekuasaan Raja Caspian X. Tirian, yang merupakan keturunan langsung dari
Caspian X, diinformasikan oleh seorang centaurusbernama Roonwit bahwa
peristiwa-peristiwa aneh dan tidak menyenangkan sedang terjadi di negeri itu
dan konjugasi planet-planet menunjukkan tanda-tanda yang sangat berbahaya.
Seekor kera
bernama Shift berhasil membujuk Puzzle, seekor keledai yang baik namun bodoh,
untuk memakai kulit singa dan menyamar sebagai Aslan. Puzzle, meskipun enggan,
berhasil ditipu oleh Shift yang mengatakan bahwa hal ini adalah kehendak Aslan.
Setelah makhluk-makhluk Narnia berhasil ditipu, Shift memerintahkan mereka
untuk bekerja demi orang-orang Calormen. Makhluk-makhluk pohon ditebang dan
dijual sebagai potongan-potongan kayu biasa. Uang yang didapat akan dimasukkan
ke dalam perbendaharaan Aslan, yang akan digunakan oleh Shift dengan alasan
demi kepentingan Narnia.
Raja Tirian
dengan sehabatnya, Jewel, seekor unicorn berbicara pada awalnya juga tertipu
oleh kabar kedatangan Aslan. Namun ketika mereka mendengar Shift mengatakan
kepada makhluk-makhluk Narnia bahwa Aslan dan dewa orang Calormen, Tash adalah
sama, dengan nama “Tashlan”, mereka menyadari bahwa seluruh kabar yang mereka
dengar adalah kebohongan belaka. Ketika Tirian menuduh Shift melakukan kebohongan,
tentara-tentara Calormen datang dan mengikat sang raja ke sebuah pohon. Lalu,
Tirian berseru kepada Aslan untuk pertolongan dan mendapat penglihatan akan
Digory Kirke, Polly Plummer, Peter Pevensie, Edmund Pevensie, Lucy Pevensie,
Eustace Scrubb dan Jill Pole, walaupun Tirian tidak mengenali siapa mereka.
Mereka bisa melihat Tirian, dan walaupun suara Tirian tidak bisa sampai kepada
mereka, mereka menebak bahwa ia adalah seseorang yang berasal dari Narnia.
Tidak lama kemudian, Eustace dan Jill masuk ke dalam dunia Narnia dan
melepaskan ikatan sang raja.
Lalu mereka menolong Jewel dan Puzzle, yang mereka maafkan
ketika mereka sadar bahwa Puzzle adalah korban penipuan Shift. Mereka menolong
pula segerombolan dwarf, tetapi karena kepercayaan mereka akan Aslan sudah
sirna, mereka menolak untuk menolong Narnia. Hanya seorang dwarf, Poggin, yang
tetap setia kepada Aslan, Tirian dan Narnia, dan bersedia untuk menolong.
Tirian dan kelompoknya yang kecil kemudian bertempur dengan tentara Calormen.
Sepanjang peperangan banyak hewan-hewan yang terbunuh (oleh gerombolan dwarf
tadi yang menyerang kedua belah pihak).
Di akhir
perang, gerombolan dwarf jahat tersebut, Jill, Eustace dan yang terakhir
Tirian, ditangkap dan dibuang ke dalam kandang, dimana seharusnya Tashlan
berada. Selain itu pemimpin tentara Calormen, Rishda Tarkaan, yang memulai ide
bahwa Aslan dan Tash adalah sama, juga masuk ke dalam kandang tersebut. Namun,
apa yang ditemukan oleh Rishda (seorang yang sebenarnya tidak percaya akan
adanya Aslan dan Tash) di balik pintu kandang adalah Tash sendiri! Tash
menangkap Rishda yang ketakutan. Lalu, Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly,
Eustace dan Jill muncul, dan Peter memerintahkan Tash untuk pergi. Tash lalu
pergi dengan membawa Rishda Tarkaan. Tirian menanyakan tentang Susan (karena
sekarang ia sudah tahu siapa saja yang di hadapannya). Kemudian mereka
menceritakan tentang Susan yang sudah “dewasa” dan sudah bukan lagi “sahabat
Narnia”, karena itu Susan tidak bersama-sama dengan mereka.
Yang aneh dengan kandang tersebut adalah, kandang tersebut
tidaklah seperti kandang. Lebih tepatnya seperti suatu dunia yang lain. Namun,
hal itu tidak bisa dilihat oleh gerombolan dwarf jahat yang juga dilempar ke
dalam kandang tersebut. Ketika Aslan muncul, Lucy meminta bantuan Aslan untuk
menolong mereka. Aslan lalu menunjukkan kepada Lucy apa yang ia bisa dan tidak
bisa lakukan. Meskipun diberikan makanan yang enak, mereka tidak bisa melihat
dan merasakan semuanya itu, sebaliknya mereka mengira itu adalah makanan hewan
ternak biasa. Mereka tidak bisa melihat Aslan dan dunia baru tersebut dan tetap
terjebak dalam kegelapan kandang.
Kemudian, Aslan
berdiri di depan pintu kandang. Semua makhluk Narnia, termasuk yang sebelumnya
sudah meninggal, berkumpul di luar kandang untuk masuk ke dalam dunia lain itu.
Yang setia kepada Aslan dan Narnia, bisa memasuki dunia itu. Namun, bagi yang
tidak setia, akan ketakutan dan tidak masuk, mereka menghilang ke dalam
kegelapan dan tidak diketahui lagi nasibnya. Yang berada di balik pintu lalu
melihat bahwa dunia Narnia kemudian hancur, naga dan kadal raksasa berkeliaran
menghancurkan tumbuh-tumbuhan yang ada. Akhirnya Bapak Waktu memanggil
bintang-bintang untuk turun dari langit. Kemudian, permukaan laut meninggi dan
naik menyelimuti Narnia. Aslan memerintahkan Peter untuk menutup dan mengunci
pintu. Lalu, Aslan memimpin mereka menuju ke negerinya.
Semakin mereka memasuki negeri itu, semakin mereka melihat
persamaan antara dunia baru tersebut dan dunia Narnia yang baru hancur. Akhirnya
mereka menyadari bahwa dunia baru itu adalah dunia asli, dimana dahulu kala
dunia Narnia dibuat dengan dunia ini sebagai contohnya. Mereka lalu bertemu
dengan seorang tentara Calormen, yang bernama Emeth, yang diijinkan Aslan untuk
masuk ke dunia itu. Dari cerita Emeth, seorang yang baik dan terhormat, namun
mengakui Tash sebagai dewanya, diketahuilah alasan mengapa Emeth diijinkan
berada di situ. Aslan mengatakan kepada Emeth bahwa sepanjang hidupnya ia telah
melakukan banyak hal yang berguna, dan karena keberadaan Aslan dan Tash begitu
bertolak belakang, maka tidak ada perbuatan yang sia-sia yang bisa dilakukan
untuk Aslan, dan tidak ada perbuatan yang tidak sia-sia yang bisa dilakukan
untuk Tash.
Mereka lalu
melanjutkan perjalanan mereka dan akhirnya bertemu dengan semua sahabat-sahabat
lama mereka dari cerita sebelumnya, seperti Mr Tumnus, Reepicheep, Raja Caspian
X, Fledge, Raja Cor dan Ratu Aravis dan yang lain-lain. Di dalam dunia ini,
selain menemukan bentuk asli Narnia, mereka juga menemukan bentuk asli bumi.
Kemudian diketahui bahwa Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly, Eustace dan Jill
semua tewas dibumi karena kecelakaan kereta api dan akan menikmati kehidupan
setelah kematian di Narnia asli itu. Akhirnya, cerita ini ditutup dengan Aslan
sudah tidak terlihat seperti singa lagi di Narnia asli, melainkan menjadi suatu
keberadaan yang begitu indah dan tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan
keindahan-Nya.
by Narnia of Indonesia
sumber artikel: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertiempuran_Terakhir