Happy Mother's Day


Hi Narsians! Selamat Hari Ibu yaaa...
Hari ini spesial hari Ibu saya memakai avatar yang tentunya tentang Ibu dong. bisa dilihatkan? ada Ibu Berang-berang dan Anaknya? ih pasti lucu banget deh. hahaha.

     Hari ini saya akan menulis mencopy tulisan dari website lain mengenai Renungan Tentang Ibu. yap! kalau ada yang merasa keberatan moggo di close aja postingan ini :p. daaaaaaaan?? ok kita lanjut. disini ada beberapa tulisan yang menurut saya bagus dan yang wajib kalian baca dan pahami (pakai hati). langsung di baca aja yaaa :)

1. Malaikat Penjagaku

Suatu ketika Seorang bayi siap untuk dilahirkan. menjelang diturunkan, si bayi bertanya kepada Tuhan :
"Para malaikat disini mengatakan besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia, tetapi bagaimana cara hidup disana ? saya begitu kecil dan lemah." kata sibayi.
Tuhan menjawab :"AKU telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan mengasihimu.
"Tapi disyurga apa yang saya lakukan hanya tertawa dan bernyanyi ini cukup bagi saya untuk bahagia." Demikian Kata Sibayi.
Tuhanpun menjawab :"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia"
Sibayipun bertanyan lagi :"dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara pada-Mu.
sekali lagi Tuhan menjawab :" Malaikat mu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa"
sibayipun masih belum puas. iapun bertanya lagi :"saya mendengar bahwa dibumi banyak orang jahat siapa yang akan melindungi saya ?"
dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab :"malaikatmu akan melindungi dengan taruhan jiwa nya sekalipun.
sibayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya :"tapi saya akan bersedih tidak melihat ENGKAU lagi."
dan Tuhanpun menjawab :" malaikatmu akan menceritakan padamu tentang AKU dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-KU walaupun sesungguhnya AKU selalu berada disisimu."
saat itu syurga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan Sang anak dengan suara lirih bertanya :" Tuhan jika saya harus pergi sekarang bisakah ENGKAU memberitahuku siapa nama malaikat dirumahku nanti ?"
Diam sejenakk.................................. akhirnya Tuhanpun menjawab :"kau dapat memanggil malaikatmu "IBU"
kenanglah ibu yang selalu menyayangimu. untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi. ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan 2 selimut membaluti tubuhmu. ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu dan ingatkah engkau ketika airmata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?
anakku... sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu dirumah tempat kau dilahirkan.
anakku.....kembalilah mohon maaf pada ibumu yang selalu rindu pada senyummu.
anakku.... jangan biarkan engkau kehilangan saat saat yang akan kau rindukan dimasa datang ketika ibumu telah tiada. tak ada lagi yang berdiri didepan pintu menyambut kita.
tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia
yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya
yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya
tak ada lagi dan tak akan pernah ada lagi yang meneteskan airmata, mendoakanmu disetiap hembusan nafasnya.
anakku... ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.
kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya.
Ibu .... maafkan aku sampai kapanpun jasamu tak terbalaskan...........................

2. Setiap Bertambahnya Usiaku
Waktu engkau berumur 1 tahun
dia menyuapi dan memandikanmu...
sebagai balasannya...
kau menangis sepanjang malam

Waktu engkau berumur 2 tahun
dia mengajarimu cara berjalan...
sebagai balasannya...
kau kabur saat dia memanggilmu

Waktu engkau berumur 4 tahun
dia memberimu pensil untuk mewarna...
sebagai balasannya...
kau corat coret dinding rumah dan meja makan

Waktu engkau berumur 7 tahun
dia memberikanmu bola...
sebagai balasannya...
kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu engkau berumur 10 tahun
dia mengantarkanmu ke mana saja,
dari kolam renang sampai pesta ulang tahun...
sebagai balasannya...
engkau bermain asyik dengan temanmu
sampai tidak dengar panggilan orang tuamu...

Waktu engkau berumur 13 tahun
dia menyarankanmu untuk memotong rambut
karena sudah waktunya...
sebagai balasannya...
kau bilang "mama tidak tahu mode..."

Waktu engkau berumur 15 tahun
dia pulang kerja ingin memelukmu...
sebagai balasannya...
kau kunci pintu kamarmu

Waktu engkau berumur 18 tahun
dia menangis terharu ketika engkau lulus SMA...
sebagai balasannya...
kau berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu engkau berumur 19 tahun
dia membayar semua kuliahmu
dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama...
sebagai balasannya...
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang
biar nggak malu sama teman-teman
karena orang tuamu jelek

Waktu engkau berumur 20 tahun
dia bertanya "Dari mana saja seharian ini?"
sebagai balasannya...
kau menjawab "Ah cerewet amat sih"
mau tau urusan anak muda

Waktu engkau berumur 25 tahun
dia membantumu membiayai pernikahanmu...
sebagai balasannya...
engkau pindah ke kota lain
menjauhi orang tuamu..
Dan hingga SUATU HARI
dia meninggal dunia dengan tenang...
dan tiba-tiba engkau teringat semua
yang belum pernah engkau lakukan...
dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan QODAM

Maka...
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA...
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH
ENGKAU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA...
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA
YANG TELAH DIBERIKANNYA
DENGAN TULUS IKHLAS KEPADAMU...
DAN DOAKANLAH...
MOHONKANLAH KEPADA ALLAH
AMPUNAN BAGI KEDUANYA..
.......................
Itu semua renungan untuk kalian, semoga postingan saya bermanfaat ya untuk kalian yang membacanya. ayoo untuk yang belum pernah ngucapin 'Selamat Hari Ibu' ke mamanya bisa dong ngucapin hari ini? ya walaupun seharusnya rasa cinta kita untuk ibu itukan harus setiap hari, tapi gak ada salahnya kita ngucapin selamat hari ibu ke ibu kalian. pasti mereka seneng deh liat anaknya masih perhatian sama ibunya. duh *ambil tisu* hehe 
sekian ya dari kami, :)
Salam Penuh Cinta
Beaver & Lady

 

©Copyright 2011 Narnia of Indonesia | TNB