The Blitz 1940 (Bagian 3 - Pemboman London)




Di bulan-bulan Agustus, September sampai dengan Desember 1940, London mengalami apa yang disebut "Blitz" atau pemboman oleh pesawat-pesawat Luftwaffe. Sebenarnya, sesudah kekalahan Sekutu (Inggris-Prancis) di Dunkirk, dengan evakuasi yang terkenal itu di bulan Mei 1940, seharusnya Jerman sudah dapat melakukan serbuan ke daratan Inggris.

Untungnya English Channel masih menghalangi serbuan tersebut, dan Britania Raya terselamatkan (splendid isolation). Tetapi untuk blitz ini, Hitler tidak memiliki sarana untuk melakukan pemboman strategis. Ini disebabkan karena kesalahan Goering dan temannya: Ernst Udet yang gagal membangun pesawat bermesin 4 dengan kapasitas pemboman yang lebih besar.
(Udet akhirnya bunuh diri karena dipersalahkan oleh Hitler, dan semua kesalahan Goering ditimpakan kepadanya).

Alhasil, untuk membom Inggris, Jerman hanya memiliki He-111 dan Do-217, dua pembom yang berkapasitas kecil-medium dan memiliki kecepatan rendah. Ju-88 belum tersedia dalam jumlah banyak. Untuk memperparah keadaan, Goering hanya memiliki Me-109 sebagai fighter garis depan, dengan kapasitas fuel tank yang terlalu kecil. Akibatnya, Me-109 hanya memiliki 20 menit waktu untuk berduel di atas daratan Inggris - melawan Spitfire dan Hurricane.

Pada awalnya, London sebenarnya ingin diselamatkan oleh Hitler dari kehancuran, karena ia berpikir bahwa ia dapat berparade di depan Buckingham Palace untuk merayakan kemenangannya. Nyatanya, sampai bulan September, Inggris belum juga bertekuk lutut, thanks to their Spitfire (Battle of Britain - Churchill bilang: "Never have been so many owing to a few") - inilah sebabnya mengapa RAF sangat diapresiasi di Inggris - karena menurut sejarah, tanpa adanya the Royal Air Force, maka Inggris sudah diserbu oleh Wehrmacht dan Luftwaffe.

Suatu malam, karena kesalahan navigasi, salah satu He-111 Jerman salah menjatuhkan bom di atas London. akibatnya, pembom yang lain pun mengira bahwa nyala api itu adalah signal untuk menjatuhkan bom. London pun terbakar, bahkan bagian dari gereja katedral dan buckingham palace yang terkenal itu pun terkena bom dari the Blitz.

Pada akhirnya Hitler menyadari bahwa Inggris terlalu kuat untuk ditaklukkan lewat udara. Ia pun memerintahkan Goering untuk memindahkan satuan-satuan He-111 dan Do-217 tersebut sekitar Maret 1941 untuk mempersiapkan diri memulai Operasi Barbarossa (22 Agustus 1941) - suatu langkah yang berani untuk menggempur Rusia. (yang kita tahu hasil akhirnya justru berbalik ke Berlin).

Demikian sekelumit kisah dari Battle of Britain yang ada kaitannya dengan Operasi Barbarossa.

---


 

©Copyright 2011 Narnia of Indonesia | TNB